Sabtu, 06 April 2013

HITAM


“Hitam itu bukan warna”, kata teman ku tiba-tiba.
“Bagaimana bisa bukan warna?”, kataku menimpali. “Kalau bukan warna, lalu kamu sebut hitam itu apa ?”.
“Hitam itu absennya semua warna”.
Memang. Sebagaimana gelap. Gelap itu tidak ada, yang ada hanya ketiadaan cahaya.

“Lihat ke atas.” Katanya dengan sedikit memaksa.

Aku melihat ke atas. Indah. Langit malam bertabur bintang.

“Apa yang kamu lihat?”

Aku mengerti apa yang coba dia sampaikan. Aku melihat hitam. Langit malam itu hitam.
Karena hitam itu, langit menjadi indah.

“Karena hitam itu, kamu bisa melihat bintang kan.”

Aku mengangguk tanda mengerti. Aku tidak akan bisa melihat bintang kalau langit berwarna biru seperti ketika siang. Atau Kelabu seperti ketika mendung. Atau jingga seperti ketika senja.

Apapun itu, kita bisa melihat semuanya dengan cara yang lain.

Seperti duka, hanyalah ada karena kita menyingkirkan warna yang lain.

Jangan disingkirkan, yang kita perlu lakukan adalah memfokuskan mata ke warna yang lain.